Siapa yang tidak kenal mie instan, makanan terfavorit warga Indonesia. Bisa dipastikan hampir setiap orang telah mencicipi mie instan, baik dari kalangan anak-anak hingga orang tua. Hal ini dikarenakan mie mudah didapatkan dan mudah dalam penyajiaannya. Bahkan tidak jarang orang membawa mie instan saat keluar negeri sebagai makanan lokal jika makanan luar negeri tidak sesuai selera. Namun ada gosip yang mengatakan bahwa mie instan itu berbahaya, dapat menyebabkan kanker, tumor dan juga penyakit-penyakit lain yang tentunya menyeramkan. Tapi percayakah Anda bahwa mie instan itu...
tidak mengandung lilin
Katanya mie instan mengandung lilin untuk mencegah mie saling menempel. Namun ada juga yang mengatakan bahwa mie instan awet dan tahan lama dalam penyimpanannya karena proses pembuatanya dengan cara penggorengan (deep frying) yang membuat kadar air mie instan menjadi sangat rendah (berkisar 5 %). Yang tidak memungkinkan bakteri pembusuk hidup dan berkembang biak. Dan kalau memasak mie instan terlihat ada minyak itu dikarenakan proses deep frying tersebut menggunakan minyak goreng. Tetapi tetap tidak mengandung lilin karena lilin adalah senyawa inert untuk melindungi makanan agar tidak basah dan cepat membusuk.
air rebusan tidak harus dibuang
Membuang air rebusan mie instan justru akan membuang nutrisi yang ada dalam mie instan tersebut. Dalam bungkus mie instan dicantumkan beberapa gizi, misalkan vitamin A, B1, B6, B12 dan lainnya. Dan vitamin ada yang larut dalam air, jadi sewaktu merebus mie instan vitamin-vitamin tersebut larut dalam air rebusan mie instan tersebut.
tidak berpotensi menjadi karsinogen pembawa kanker
Direbus dalam suhu diatas 120 derajat celsius mie instan akan mengandung karsinogen, namun biasanya kurang dari 100 derajat celsius dan kurang dari lima menit mie instan sudah dapat disajikan. Pernah ada juga yang mengatakan mie instan tidak boleh direbus bersama dengan bumbunya, mungkin pendapat ini benar adanya karena jika direbus bersamaan dengan bumbunya mie instan akan hilang rasa enaknya. Yang disebabkan oleh takaran air untuk merebus mie tersebut lebih dari 400cc, dimana takaran normalnya tidak boleh lebih dari itu.
ada kandungan natrium tapi tidak berbahaya
Anda pasti sudah tau garam dapur, tapi mungkin Anda belum tentu tau apa rumus kimianya. NaCl dan Natrium Klorida adalah senyawa yang terdapat dalam natrium begitu pula dengan garam dapur, jadi jangan khawatir kalau mie instan itu mengandung natrium.
mengandung MSG
Lembaga pengawas kesehatan misalkan DepKes maupun WHO atau Codex, telah menyatakan bahwa MSG merupakan jenis bahan tambahan makanan yang tidak dilarang penggunaanya dalam industri pangan ("sepanjang tidak melampaui batas aman yang distandarkan"). Metode khusus yang lain agar mie instan dapat lebih awet hingga enam bulan asalkan kemasannya terlindung secara sempurna adalah dengan metode hot air drying (pengeringan dengan udara panas).
Tapi .. keputusan tetap dikembalikan kepada Anda, mungkin Anda masih ragu untuk mengkonsumsi mie instan. Mie instan memang bukan makanan yang sempurna, ragam gizi yang ada didalamnya sangat minim. Jadi jika ingin makan mie instan dan mendapat asupan gizi, dianjurkan menambahkan telur, sayur atau daging sehingga mie instan bisa lebih memenuhi kebutuhan nutrisi.
sumber : kaskus - "Siapa Takut Makan Mie Instant"